Akamai Technologies kembali merilis laporan kecepatan koneksi internet di seluruh dunia. Dalam laporannya kali ini, akamai menempatkan koneksi internet di Indonesia pada peringkat 122 atau turun drastic dari tahun sebelumnya yang menempati peringkat 77.
Dilansir situs Akamai, pada tiga bulan terakhir tahun 2014 kecepatan koneksi internet rata-rata di Indonesia hanya mencapai 1,9 Mbps. Sehingga terjadi penurunan sampai 50% darikuartal sebelumnya. Pada kuartal III 2014, koneksi internet Indonesia sempat tembus 3,7 Mbps.
Kabar baiknya, kecepatan 1,9 Mbps itu masih lebih baik 16% dibanding tahun sebelumnya. Akan tetapi anjloknya kecepatan rata-rata koneksi internet di kuartal IV 2014 membuat posisi Indonesia merosot jadi di peringkat 122 dunia.
Di wilayah Asia Tenggara sendiri, Indonesia menempati posisi belakang. Di atasnya, ada Filipina di urutan 101, Vietnam urutan 99, Malaysia urutan 75, Thailand di nomor 45 serta yang terbaik Singapura di posisi ke 12 dunia.
“Indonesia dengan kecepatan rata-rata 1,9 Mbps sedikit di bawah India dengan 2 Mbps. Anjloknya posisi Indonesia karena ada penurunan besar yang terjadi di kuartal ini,” demikian laporan Akamai.
Pihak Akamai Technologies mengaku heran mengapa terjadi kemerosotan yang begitu tajam. Akamai belum dapat mendeteksi penurunan besar kecepatan koneksi internet di Indonesia.
“Review dari data yang ada mengindikasikan kalau penurunan ini ada hubungannya dengan penurunan koneksi yang signifikan per kuartal dari salah satu penyedia layanan internet terbesar di negeri itu,” papar Akamai dikutip Solopos.com dari Detik, Kamis (26/3/2015).
Akamai tak menyebut penyedia layanan internet mana yang mereka maksud. Mereka juga menyatakan perlu investigasi lebih lanjut untuk menentukan secara pasti penyebab anjloknya koneksi internet rata-rata di Indonesia. “Investigasi tambahan diperlukan untuk menentukan mengapa hal ini bisa terjadi,” pungkas Akamai.
Secara keseluruhan, Akamai menilai pertumbuhan kecepatan internet secara global sudah cukup memuaskan. “Di 2014, kami melihat pertumbuhan yang sehat di semua pengukuran kami untuk konektivitas internet, adopsi broadband dan kesiapan untuk teknologi 4K,” kata David Belson dari Akamai.
Pada posisi pertama masih bertengger Korea Selatan yang belum juga tergoyahkan. Meski sedikit mengalami penurunan, warga Korsel bisa menikmati kecepatan koneksi rata-rata 22,2 Mbps.
Dilansir situs Akamai, pada tiga bulan terakhir tahun 2014 kecepatan koneksi internet rata-rata di Indonesia hanya mencapai 1,9 Mbps. Sehingga terjadi penurunan sampai 50% darikuartal sebelumnya. Pada kuartal III 2014, koneksi internet Indonesia sempat tembus 3,7 Mbps.
Kabar baiknya, kecepatan 1,9 Mbps itu masih lebih baik 16% dibanding tahun sebelumnya. Akan tetapi anjloknya kecepatan rata-rata koneksi internet di kuartal IV 2014 membuat posisi Indonesia merosot jadi di peringkat 122 dunia.
Di wilayah Asia Tenggara sendiri, Indonesia menempati posisi belakang. Di atasnya, ada Filipina di urutan 101, Vietnam urutan 99, Malaysia urutan 75, Thailand di nomor 45 serta yang terbaik Singapura di posisi ke 12 dunia.
“Indonesia dengan kecepatan rata-rata 1,9 Mbps sedikit di bawah India dengan 2 Mbps. Anjloknya posisi Indonesia karena ada penurunan besar yang terjadi di kuartal ini,” demikian laporan Akamai.
Pihak Akamai Technologies mengaku heran mengapa terjadi kemerosotan yang begitu tajam. Akamai belum dapat mendeteksi penurunan besar kecepatan koneksi internet di Indonesia.
“Review dari data yang ada mengindikasikan kalau penurunan ini ada hubungannya dengan penurunan koneksi yang signifikan per kuartal dari salah satu penyedia layanan internet terbesar di negeri itu,” papar Akamai dikutip Solopos.com dari Detik, Kamis (26/3/2015).
Akamai tak menyebut penyedia layanan internet mana yang mereka maksud. Mereka juga menyatakan perlu investigasi lebih lanjut untuk menentukan secara pasti penyebab anjloknya koneksi internet rata-rata di Indonesia. “Investigasi tambahan diperlukan untuk menentukan mengapa hal ini bisa terjadi,” pungkas Akamai.
Secara keseluruhan, Akamai menilai pertumbuhan kecepatan internet secara global sudah cukup memuaskan. “Di 2014, kami melihat pertumbuhan yang sehat di semua pengukuran kami untuk konektivitas internet, adopsi broadband dan kesiapan untuk teknologi 4K,” kata David Belson dari Akamai.
Pada posisi pertama masih bertengger Korea Selatan yang belum juga tergoyahkan. Meski sedikit mengalami penurunan, warga Korsel bisa menikmati kecepatan koneksi rata-rata 22,2 Mbps.
Sumber.
No comments:
Post a Comment