Sebagian dari Sahabat pernah menjadi pengemudi baik itu mobil maupun motor. Perlu diketahui banyak tipe pengemudi di jalan raya, membuat Sahabat pun sebagai pengemudi harus beradaptasi dengan tingkah polah pengemudi lainnya. Jika mencapai titik puncak kesabaran kita, Sahabat pun mungkin akan geram dengan gaya menyetir pengendara lain tersebut.
Emosi dari seseorang juga menentukan kesiapan mereka saat berkendara. Jika bertemu dengan para pengendara yang mempunyai emosi tinggi, kita sebaiknya mengalah, jangan sampai terpancing emosi dan menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, karena saat kembali ke rumah sudah menunggu sanak saudara Anda.
Sahabat juga perhatikan kondisi jalan raya yang kerap mengubah gaya berkendara para pengemudi lainnya. Jika kondisi jalan yang Sahabat lewati memang baik adanya, kemungkinan besar para pengendara lain pun akan bersikap sopan, tetapi jika kondisi jalan berlubang bahkan di bawah normal, kita harus bisa mengantisipasi para pengemudi lainnya, khususnya para pemotor, karena saat melintasi lubang yang kecil saja, perilaku pemotor bisa dalam sekejap berubah, entah itu memperlambat laju jalan atau dengan tiba-tiba memotong pengendara lain atau berpindah jalur.
Berdasarkan riset yang menunjukkan identifikasi terhadap para pengemudi, tentang bagaimana cara merespons ketika mereka berinteraksi dengan pengemudi lainnya. Dari hasil menunjukkan bahwa terdapat beberapa karakteristik ketika menjadi pengemudi di jalan raya. Berikut ini 6 Karakter Pengemudi di Jalan Raya, yaitu :
1. Green Driver
Ini merupakan driver pemula. Jam terbangnya pun masih di bawah 50ribu jam atau kurang dari 5 tahun. Ciri-ciri green driver sebagai berikut:
2. Basic driver
Pengendara satu ini tipikal yang sudah memiliki SIM dan mempunyai niatan untuk berkendara dengan baik.
Dalam memperlakukan kendaraan, pengendara tipe ini sudah mahir dan menaati rambu-rambu lalu lintas. Bukan berarti dia tidak akan melanggar aturan, dia mungkin melanggar tetapi hanya sesekali. Tipe ini pun sudah mengemudi lebih dari 5 tahun.
Dalam tingkat ini, pengemudi mempunyai tingkat kepercayaan diri yang tinggi, tetapi belum memiliki bekal yang cukup dalam ilmu pengetahuan tentang safety driving, sehingga pengembangan dasar mengemudinya salah.
3. Aggressive driver
Ini adalah orang yang cukup liar dalam berkendara dan cenderung tidak mematuhi aturan berkendara yang berlaku, seperti contohnya dia tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), kerap melanggar rambu-rambu lalu lintas, hingga mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi tanpa memerdulikan keadaan sekitar.
Sebaiknya hindari jenis ini jika memang Anda bertemu mereka saat berkendara di jalan raya. Emosi yang belum stabil, bisa menyebabkan perilaku yang tidak menyenangkan terhadap pengguna jalan lainnya.
Ciri-ciri yang mencerminkan pengemudi seperti ini adalah:
Next ..
Emosi dari seseorang juga menentukan kesiapan mereka saat berkendara. Jika bertemu dengan para pengendara yang mempunyai emosi tinggi, kita sebaiknya mengalah, jangan sampai terpancing emosi dan menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, karena saat kembali ke rumah sudah menunggu sanak saudara Anda.
Sahabat juga perhatikan kondisi jalan raya yang kerap mengubah gaya berkendara para pengemudi lainnya. Jika kondisi jalan yang Sahabat lewati memang baik adanya, kemungkinan besar para pengendara lain pun akan bersikap sopan, tetapi jika kondisi jalan berlubang bahkan di bawah normal, kita harus bisa mengantisipasi para pengemudi lainnya, khususnya para pemotor, karena saat melintasi lubang yang kecil saja, perilaku pemotor bisa dalam sekejap berubah, entah itu memperlambat laju jalan atau dengan tiba-tiba memotong pengendara lain atau berpindah jalur.
Berdasarkan riset yang menunjukkan identifikasi terhadap para pengemudi, tentang bagaimana cara merespons ketika mereka berinteraksi dengan pengemudi lainnya. Dari hasil menunjukkan bahwa terdapat beberapa karakteristik ketika menjadi pengemudi di jalan raya. Berikut ini 6 Karakter Pengemudi di Jalan Raya, yaitu :
1. Green Driver
Ini merupakan driver pemula. Jam terbangnya pun masih di bawah 50ribu jam atau kurang dari 5 tahun. Ciri-ciri green driver sebagai berikut:
- Melakukan manuver berbelok, berpindah jalur dan berakselerasi secara ragu-ragu, tidak menjaga jarak dengan kendaraan di depannya.
- Kemampuan mengambil keputusan dalam mengantisipasi bahaya di jalan raya masih tergolong rendah.
- Mengemudi dengan tegang, mudah terprovokasi oleh pengendara lain.
- Tidak menguasai dasar-dasar mengemudi dengan benar.
- Pemahaman tentang rambu-rambu lalu lintas sangat minim.
2. Basic driver
Pengendara satu ini tipikal yang sudah memiliki SIM dan mempunyai niatan untuk berkendara dengan baik.
Dalam memperlakukan kendaraan, pengendara tipe ini sudah mahir dan menaati rambu-rambu lalu lintas. Bukan berarti dia tidak akan melanggar aturan, dia mungkin melanggar tetapi hanya sesekali. Tipe ini pun sudah mengemudi lebih dari 5 tahun.
Dalam tingkat ini, pengemudi mempunyai tingkat kepercayaan diri yang tinggi, tetapi belum memiliki bekal yang cukup dalam ilmu pengetahuan tentang safety driving, sehingga pengembangan dasar mengemudinya salah.
3. Aggressive driver
Ini adalah orang yang cukup liar dalam berkendara dan cenderung tidak mematuhi aturan berkendara yang berlaku, seperti contohnya dia tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), kerap melanggar rambu-rambu lalu lintas, hingga mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi tanpa memerdulikan keadaan sekitar.
Sebaiknya hindari jenis ini jika memang Anda bertemu mereka saat berkendara di jalan raya. Emosi yang belum stabil, bisa menyebabkan perilaku yang tidak menyenangkan terhadap pengguna jalan lainnya.
Ciri-ciri yang mencerminkan pengemudi seperti ini adalah:
- Cenderung mengemudi dengan kecepatan tinggi
- Berbelok atau berpindah jalur dengan kasar
- Toleransi yang sangat kecil terhadap pengguna jalan lain
- Sering memaki pengemudi lain yang bahkan berakibat bentrokan fisik
Next ..
No comments:
Post a Comment