Sahabat pemilik kendaraan, baik itu mobil atau motor, sudah menjadi konsekuensi logis untuk merawatnya dengan baik. Antara lain melakukan servis secara berkala, ganti oli, cek kondisi ban, dan yang tak kalah penting adalah mencuci kendaraan.
Soal mencuci, saat ini bertebaran gerai cuci mobil yang memudahkan para pemilik kendaraan untuk membersihkan mobil atau motor mereka. Walau demikian, masih banyak juga yang merasa lebih puas bila membersihkan sendiri kendaraan mereka.
Nah, bagi Sahabat yang lebih suka mencuci sendiri, berikut beberapa hal yang mesti diperhatikan agar hasilnya lebih sempurna dan kendaraan Sahabat lebih bersih serta mengkilap.
Soal mencuci, saat ini bertebaran gerai cuci mobil yang memudahkan para pemilik kendaraan untuk membersihkan mobil atau motor mereka. Walau demikian, masih banyak juga yang merasa lebih puas bila membersihkan sendiri kendaraan mereka.
Nah, bagi Sahabat yang lebih suka mencuci sendiri, berikut beberapa hal yang mesti diperhatikan agar hasilnya lebih sempurna dan kendaraan Sahabat lebih bersih serta mengkilap.
1. Spons
Jika masih menggunakan hanya satu spons saat mencuci kendaraan, segera ubah kebiasaan itu. Sebaiknya Sahabat memiliki dua buah. Satu untuk membersihkan kotoran, satu lagi untuk mengeringkan kendaraan usai dibilas.
Mengapa? Karena spons bisa menyerap kotoran yang menempel pada kendaraan dan kotoran itu pindah menempel pada spons tersebut. Jadi, kalau spons yang sama digunakan untuk membilas kendaraan, maka kotoran yang menempel bisa menyebabkan goresan pada mobil atau motor Anda. Paling mudah telihat ketika mengamati visor/pelindung udara pada motor.
Karena memang selain dirancang khusus untuk pencucian, spons ini memiliki daya serap yang baik saat mencuci dan membilas bodi kendaraan.
Ember
Sebagai wadah air, sudah sepatutnya ember yang digunakan untuk mencuci kendaraan juga dibuat terpisah, satu untuk mencuci, satu untuk membilas. Jangan gunakan ember mencuci untuk membilas kendaraan, hal tersebut untuk menghindari sisa kotoran yang menempel pada busa bilas.
2. Sampo kendaraan
Masih banyak orang yang tak menggunakan sampo khusus saat mencuci kendaraan. Tak sedikit pula yang menggunakan deterjen lain, bahkan sampo untuk rambut. Yang penting berbusa.
Masalahnya, derajat keasaman (pH) yang digunakan sampo yang memang dikhususkan untuk kendaraan, jelas berbeda dengan pH pada sabun atau sampo untuk hal lain.
Jika kita tidak menggunakan sampo khusus kendaraan maka, maka cat kendaraan kita akan cepat menjadi kusam.
3. Kolong kendaraan
Kolong kendaraan sejatinya juga menjadi prioritas saat kendaraan dibersihkan. Justru bagian inilah yang paling sering terkena kotoran, percikan air dan lumpur. Bagian ini pulalah yang cepat terkena korosi/karat.
Berikut bagian kendaraan terutama mobil yang cukup rawan dengan karat, diantaranya :
- Drive shaft. Atau biasa dikenal dengan istilah as roda pada mobil. Di beberapa kasus, kotoran yang menempel pada bagian ini berpotensi merusak karet penutup (boot) pelindung sambungan as roda. Ini yanng membuat pelumas (gemuk) joint kopel terbuang dan mengakibatkan kerusakan drive shaft.
- Steering rack. Pada sistem kemudi rack & pinion juga terdapat karet boot pelindung. Partikel kotoran yang menumpuk akan merusak karet dan dapat membocorkan oli power steering.
- Radiator. Biasanya pada bagian bawah radiator mobil yang sejajar bumper akan sangat mudah tertutup kotoran. Kotoran-kotoran ini dapat menghalangi kisi-kisi radiator, yang berpengaruh pada proses pendinginan mesin, hingga akibatnya mesin jadi mudah panas.
- Kisi-kisi kondensor AC dan pendingin oli transmisi otomatis yang juga ada di bagian bawah tak kalah penting untuk dijaga, sebaiknya juga dicek secara berkala ketika mencuci kendaraan.
- Bodi. Kotoran yang mengendap pada daerah lipatan bodi dibagian bawah dapat membuat sistem drainase bodi terhambat. Jika dibiarkan, maka akan memicu karat.
- Shock Breaker/Suspensi. Ini merupakan bagian yang cukup sensitif jika tertutup kotoran, karena merupakan salah satu bagian aktif pada mobil/motor ketika berjalan. Banyaknya timbunan kotoran, akan mengakibatkan rusaknya sil karet, hingga mengakibatkan kebocoran oli suspensi.
- Mesin. Kotoran yang menumpuk pada bagian bawah mesin juga membuat mesin jadi cepat panas, terlebih apabila sensor-sensor khusus seperti ABS, O2, tertutup kotoran, akan berpotensi menghilangkan fungsinya.
4. Pasca pencucian
Jangan lupakan lap mobil dengan kain lap yang direkomendasikan. Beberapa pemilik kendaraan membiarkan kendaraannya diangin-anginkan usai dicuci, hal tersebut justru membuat air mengendap pada bodi kendaraan yang mengakibatkan corak-corak pada bodi kendaraan.
Ada lap yang lebih spesifik dan khusus untuk bodi kendaraan usai dicuci. Salah satunya adalah glass cloth. Adapun fungsi dari lap ini untuk membersihkan kaca mobil dari debu halus dan mengilapkannya. Bahkan, dikatakan kalau lap ini juga mempunyai fungsi yang mirip kanebo yakni dapat menyerap air untuk membersihkan body kendaraan. Lap serbaguna ini memiliki bahan sintetik yang minim sehingga relatif mudah dibersihkan.
Ada lap yang lebih spesifik dan khusus untuk bodi kendaraan usai dicuci. Salah satunya adalah glass cloth. Adapun fungsi dari lap ini untuk membersihkan kaca mobil dari debu halus dan mengilapkannya. Bahkan, dikatakan kalau lap ini juga mempunyai fungsi yang mirip kanebo yakni dapat menyerap air untuk membersihkan body kendaraan. Lap serbaguna ini memiliki bahan sintetik yang minim sehingga relatif mudah dibersihkan.
5. Wax/pelapis cat
Setelah mobil selesai dibersihkan dan dilap, jangan lupakan wax (lilin) sebagai salah satu komponen yang akan melindungi cat kendaraan dari goresan, dan bahkan akan membuat mobil lebih terlihat berkilau. Namun jangan lupakan, saat memoleskan wax haruslah pada cuaca yang teduh, jangan di bawah pendaran sinar matahari.
No comments:
Post a Comment