Overhaul mesin, atau dikenal dengan istilah turun mesin, adalah proses pemeriksaan dan perawatan mesin mobil secara menyeluruh. Mesin mobil dibongkar untuk diperiksa dan diukur dengan teliti komponen-komponen yang terdapat di dalamnya.
Jika ditemukan komponen yang rusak atau kurang berfungsi dengan baik, maka dilakukan penggantian dengan komponen baru, kemudian semua komponen dirakit kembali.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk overhaul mesin ini termasuk mahal, mencakup biaya jasa dan komponen. Jenis komponen yang diganti juga cukup banyak, seperti karet-karet seal dan packing silinder.
Oleh sebab itu, supaya mesin mobil tidak turun mesin, Anda sebagai pemilik atau pengendara mobil harus mengenali gejala-gejala mesin yang tidak normal, agar tidak mendadak rusak. Ada tiga kondisi penting yang harus diperhatikan dan diantisipasi, agar mesin moil tidak sampai mengalami turun mesin :
1. Memaksa mesin bekerja saat kepanasan
Saat mesin tiba-tiba mati ketika mobil dikendarai, sebaiknya jangan langsung menghidupkan mesin kembali. Perhatikan dulu jarum penunjuk temperatur mesin. Kalau menunjukan H (hot), sebaiknya jangan menghidupkan mesin, tetapi lakukan pengecekan sistem pendingin.
Apabila hasil pengecekan tidak menemukan penyebabnya, jangan paksa menyalakan lagi mesin mobil, karena overheating dapat terjadi kembali. Lebih baik minta bantuan teknisi yang menjadi langganan Anda untuk melakukan perbaikan atau minta bantuan menderek mobil ke bengkel.
2. Mobil terus dikendarai meski oli habis
Saat mesin tidak terlumasi oli, indikator oli di dasbor akan menyala. Jika hal ini terjadi, segera matikan mesin mobil, kemudian lakukan pemeriksaan kapasitas oli melalui melalui tongkat oli. Tambahkan oli mesin jika kurang atau habis. Cek juga kemungkinan adanya kebocoran oli.
Apabila memang ada kebocoran, perbaiki segera dan jangan menyalakan mesin mobil tanpa memperbaiki kebocorannya terlebih dahulu. Selain mengecek kuantitasnya, sirkulasi oli juga perlu diperiksa, untuk memastikan apakah mesin mobil layak dinyalakan.
3. Mesin kemasukan air (water hammer)
Air dapat masuk ke dalam mesin melalui saluran udara. Kondisi ini umumnya terjadi saat mobil melalui jalan tergenang dengan ketinggian air mencapai ketinggian lubang saluran isap.
Dikarenakan tingginya daya isap di saluran udara, maka air akan mudah ikut terisap masuk ke dalam mesin. Air yang masuk ke dalam mesin turut menekan piston, sehingga dapat mengakibatkan pecahnya piston, connecting rod patah, katup bengkok dan mesin macet total.
Untuk mencegah terjadinya hal ini, jangan menyalakan mesin mobil dan memaksa melalui genangan, jika ketinggian air di sekitar mobil sudah melebihi roda.
Jika ditemukan komponen yang rusak atau kurang berfungsi dengan baik, maka dilakukan penggantian dengan komponen baru, kemudian semua komponen dirakit kembali.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk overhaul mesin ini termasuk mahal, mencakup biaya jasa dan komponen. Jenis komponen yang diganti juga cukup banyak, seperti karet-karet seal dan packing silinder.
Oleh sebab itu, supaya mesin mobil tidak turun mesin, Anda sebagai pemilik atau pengendara mobil harus mengenali gejala-gejala mesin yang tidak normal, agar tidak mendadak rusak. Ada tiga kondisi penting yang harus diperhatikan dan diantisipasi, agar mesin moil tidak sampai mengalami turun mesin :
1. Memaksa mesin bekerja saat kepanasan
Saat mesin tiba-tiba mati ketika mobil dikendarai, sebaiknya jangan langsung menghidupkan mesin kembali. Perhatikan dulu jarum penunjuk temperatur mesin. Kalau menunjukan H (hot), sebaiknya jangan menghidupkan mesin, tetapi lakukan pengecekan sistem pendingin.
Apabila hasil pengecekan tidak menemukan penyebabnya, jangan paksa menyalakan lagi mesin mobil, karena overheating dapat terjadi kembali. Lebih baik minta bantuan teknisi yang menjadi langganan Anda untuk melakukan perbaikan atau minta bantuan menderek mobil ke bengkel.
2. Mobil terus dikendarai meski oli habis
Saat mesin tidak terlumasi oli, indikator oli di dasbor akan menyala. Jika hal ini terjadi, segera matikan mesin mobil, kemudian lakukan pemeriksaan kapasitas oli melalui melalui tongkat oli. Tambahkan oli mesin jika kurang atau habis. Cek juga kemungkinan adanya kebocoran oli.
Apabila memang ada kebocoran, perbaiki segera dan jangan menyalakan mesin mobil tanpa memperbaiki kebocorannya terlebih dahulu. Selain mengecek kuantitasnya, sirkulasi oli juga perlu diperiksa, untuk memastikan apakah mesin mobil layak dinyalakan.
3. Mesin kemasukan air (water hammer)
Air dapat masuk ke dalam mesin melalui saluran udara. Kondisi ini umumnya terjadi saat mobil melalui jalan tergenang dengan ketinggian air mencapai ketinggian lubang saluran isap.
Dikarenakan tingginya daya isap di saluran udara, maka air akan mudah ikut terisap masuk ke dalam mesin. Air yang masuk ke dalam mesin turut menekan piston, sehingga dapat mengakibatkan pecahnya piston, connecting rod patah, katup bengkok dan mesin macet total.
Untuk mencegah terjadinya hal ini, jangan menyalakan mesin mobil dan memaksa melalui genangan, jika ketinggian air di sekitar mobil sudah melebihi roda.
No comments:
Post a Comment